Dalam Lingkaran - Baha Zain


seperti biasa, malam bila tiba tak pernah bersuara
merayap perlahan-lahan merebahkan wajahnya
tapi jari-jariku sudah meruncing
kian tajam sejah bertolak di pucuk senja
seribu kali menunjuk ke arah matanya.

malam diturunkan bukan untuk menjadi ragu
hitam dari langit ini membawa bersamanya kemungkinan
gelap yang memisahkan menuntut bersamanya pilihan
dan kau pacarku, meski namamu pelacur
langsung tanganmu mencengkam
daging-daging yang semakin bertenaga
bergelut dengan nafsu dan lantas percaya
kitalah yang berhak berbicara tentang manusia
jari kita menusuk malam bulan memancar
meruntuhkan tutup dan tirai kamar
betapa ghairahnya melihat mereka berdakapan
seperti kita mereka dimabuk anggur
seperti kita mereka menjadi gila dan lelah
seperti kita mereka menyisihkan hidup yang resah
seperti kita mereka adalah manusia yang parah

esok di kala fajar menghiris-hiris gelap malam
kita yang begini asing kembali
siang dikhaskan untuk berbicara tentang falsafah
siang dikhaskan untuk berbicara tentang dosa pahala
loceng-loceng gereja dan azan terlalu bising
hidup amat mengerikan
mati penuh seksa
syurga hanya maya
hati begitu jauh hibanya

bagi kita yang setia pada pengalaman
malam pasti bertamu kembali
biar amat dingin udara dan gelap
kita bangunkan tulang belulang
kembang-kembang yang harum di kaki
piala berisi air mawar dari gunung
muzik malam dari bach dan beethoven
kerana malam mengandung rahsia demikian agung
untuk kita bertemu, berkenal dan bercinta
untuk kita merasa, mengerti dan mencipta
selama siang diri demikian kosong
selama malam nafas berbau kasturi
selama kita mengaku kita bukan nabi
tuhanlah yang teragung
suaranya pada keleneng loceng digeser angin
bisiknya di desir daun yang gugur
resahnya pada ombak dada pelacur

pacarku, meski namamu pelacur
hidup tak pernah tenteram
kau lebih merasa,
esok tak pernah menjanjikan apa-apa
kau lebih mendengarnya,
esok hanya menyediakan usia tua
kau lebih tau,
kini usah lagi ragu
kitalah pematungnya
sebuah arca di persimpangan
sebuah monumen di jalan memanjang
satu perbuatan
satu pertanggungjawaban
malam
siang
lingkaran
hidup yang iseng

Dewan Sastera, Mac 1971

Ulasan

Catatan Popular